Pola Tidur Buruk Bisa Bikin Anak Susah Makan

Pola Tidur Buruk Bisa Bikin Anak Susah Makan, Cek Ini!

kholvad.com – Gerakan Tutup Mulut (GTM) sering dianggap sebagai tanda anak sedang tidak nafsu makan. Namun, penyebabnya tidak selalu sesederhana itu. Salah satu faktor yang jarang disadari adalah kualitas pola tidur anak yang buruk.

Pola tidur yang kurang berkualitas bisa berdampak negatif pada kesehatan anak, termasuk pada sistem pencernaannya. Hubungan antara otak dan saluran cerna bersifat dua arah, artinya gangguan tidur dapat memengaruhi nafsu makan secara langsung.

Ketika anak sulit tidur nyenyak, keseimbangan hormon tubuhnya bisa terganggu. Hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin, bisa tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, anak cenderung rewel, cepat lelah, dan kehilangan semangat untuk makan atau bermain.


Dokter Anak Jelaskan Dampak Tidur Buruk pada Nafsu Makan

Dokter spesialis anak, dr. Kika Sri Utami Suwarto, Sp.A, M.Kes, menjelaskan pentingnya tidur berkualitas bagi tumbuh kembang anak. Ia menyebutkan bahwa hormon pertumbuhan hanya keluar saat anak tidur dengan nyenyak dan cukup.

Jika kualitas tidur terganggu, hormon pertumbuhan tidak akan keluar secara optimal. Ini berdampak pada proses pertumbuhan dan juga selera makan si kecil.

Anak-anak yang tidurnya tidak teratur seringkali terlihat lebih mudah marah dan sulit fokus. Selain itu, mereka jadi enggan makan karena tubuhnya merasa tidak nyaman dan lelah.

Oleh karena itu, orang tua perlu membentuk pola tidur yang konsisten dan sesuai usia. Anak usia balita membutuhkan sekitar 10 hingga 13 jam tidur setiap hari, termasuk waktu tidur siang.

Baca Juga: Panduan Hidup Produktif: Manajemen Waktu dan Prioritas “


Tips Membantu Anak Pola Tidur Nyenyak dan Berkualitas

Agar anak bisa tidur lebih nyenyak, dr. Kika menyarankan beberapa langkah yang bisa diterapkan sebelum waktu tidur. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pijatan ringan menggunakan calming rub cream yang mengandung red ginger.

Red ginger memberikan efek hangat dan nyaman di tubuh anak. Selain itu, bahan ini juga membantu memperlancar pencernaan dan membuat tubuh lebih rileks.

Namun, orang tua harus tetap memperhatikan komposisi produk yang digunakan. Hindari krim yang mengandung peppermint, minyak esensial, atau zat iritatif lainnya. Kandungan tersebut berisiko menimbulkan alergi atau iritasi pada kulit si kecil.

Dengan rutinitas tidur yang sehat dan perhatian terhadap kualitas tidur anak, orang tua dapat membantu mencegah GTM dan mendukung tumbuh kembang yang lebih optimal.

” Baca Juga: Kegiatan yang Terbukti Meningkatkan Daya Ingat dan Fokus Otak “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *